Amman.. oh Amman.. 2 bulan sudah aku meninggalkanmu. Banyak memori yang tersimpan bersamamu. Pengalaman baru, cobaan, pembelajaran, survivel, study, cinta, kawan, perubahan, semuanya berkumpul jadi satu membentuk sebuah kenangan yang sulit terlupakan. Memang tak seindah Jawa, tapi kau punya warna tersendiri yang membuat banyak orang untuk berkunjung mendatangimu..
Ha..ha..ha nggombal dikit. O ya kawan banyak yang harus kita ceritakan tentang kota Amman. Ini bisa jadi suatu hal yang biasa bagi yang pernah tinggal disana, tapi sangat berharga sekali buat siapa saja yang belum pernah menginjakkkan kaki di bumi Arab sama sekali.
Sehari, dua hari, tiga hari masih terasa asing kita tinggal di kota itu, tapi lama-kelamaan semuanya menjadi biasa, "khubus"pun mulai terasa kayak nasi.. hehe cerius.. Menjadi negri yang kedua, "biladukum tsani" kata mukhabarat, haha goodbbye mukhabarat.. tak tunggu di Indonesia.
Lihat tuh di foto.. ya kayak gitu lah gambaran kota Amman. Penuh apartemen, dimana2 rumah berbentuk kayak gitu, jarang atau hampir tidak ada yang pakai genting kayak di kita.. ya ada enaknya tapi banyak juga ngga enaknya. "Syukuri apa yang ada hidup adalah anugrah" katanya, enjoy aja. Itu di atasnya ada tandon air, air datang seminggu sekali. Kalau kehabisan air sebelum satu minggu, ya... kuliah cuci muka aja cukup, atau lari aja ke masjid dijamin puas mandinya.
Mulai bulan Nopember sudah mulai musim dingin sampai bulan Maret. Bulan Pebruari ada salju biasanya walau hanya sedikit, tapi Alhamdulillah wa syukurillah waktu di sana salju tebel, iso buat boneka salju.. haha taklid buta ikut-ikutan buat salju.
Itu..tu.. tanahnya kayak gitu ditanami apa aja mesti tumbuh, asal disirami tiap menitnya :). Yang jelas pohon talok ngga iso tumbuh disana. Bagi pecinta talok bisa bawa tanah dari Indo kalau mau kesana. Terkenal dengan perkebunan zaitun, tin, dan buah2 Arab yang lain, kurma juga ada walaupun agak minggir2 dari kota. Anehnya sulit diketahui apa mata pencaharian penduduk kota itu, entah aku aja yang ngga tau atau memang sulit untuk diketahui.
Kalau masalah akhwat kita lewati aja... hehe.. nanti biar tidak meledak2 bagi yang belum nikah, soalnya juga sangat sulit untuk digambarkan kecuali mau lihat sendiri kesana, akan tetapi secara mayoritas penduduk sana sangat tertutup, setidaknya juga membantu menjaga anak2 perempuan supaya tidak diterkam oleh srigala2 yang tidak bertanggung jawab.
Beaya nikah juga relatif tinggi, membuat penduduk kota itu menunda2 pernikahan. banyak kita temui supir taksi yang berumur 27-30 an yang masing bujang lajang. Ya.. kasian juga sich, tapi itu memang kenyataan. Sulit dipercaya.... tapi percayailah yang sulit.
Laa.. kalau di luar kota kayak gini gambarnya. Kayak di pegunungan. Bukan kayak lagi, tapi memang seluruh wilayah kota ini pegunungan. Jadi tiap hari di atas gunung. Udah dulu ya.. besuk lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar