Dr. Shalah Abdul Fattah Al Khalidi
Stasiun tv Al Jazera menyiarkan wawancara dengan Menteri Luar Negeri Prancis Nicola Sarkozi dalam acara "Liqo'u Al Yaum", dalam acara itu terdapat perbincangan tentang beberapa masalah yang terjadi di Prancis, terkhusus masalah-masalah yang menimpa kaum muslimin di Prancis, dan peran Pemerintahan Prantis tentang itu. Disana Sarkozi banyak mengeluarkan statemen yang berbahaya, menyangkut bahaya yang akan menimpa kaum muslimin pada masa yang akan datang di Prancis dan lebih dari itu di seluruh wilayah Eropa.
Termasuk statemen Menteri yang paling bahaya adalah : "Jika sebagian kaum muslimin hendak kabur dari negaranya kemudian datang ke Prancis dan tinggal disana maka wajib memegang nilai-nilai negara Prancis, dan apabila sebagian kaum muslimin yang tinggal di negara Prancis tidak mengindahkan itu, maka tidak ada tempat bagi mereka disana, mereka harus keluar dari sana."
Inilah demokrasi, kebebasan, solidaritas, dan kesetaraan, yang muncul dari asas-asas "cemerlang" yang dihasilkan dari Revolusi Prancis yang masih saja mendengung-dengungkan hal itu!! Dengan itu kita ketahui bahwa setiap hak dan kebebasan akan dihentikan dan digantungkan kepada orang salibis zionis barat manakala perkara itu bersangkutan dengan kaum muslimin.
Sedangkan statemen yang menjadi bom dari Menteri itu adalah : "Prancis menghendaki Islam ke-Prancis-an, dan tidak menghendaki Islam di Prancis."
Maksudnya Prancis menginginkan Islam dengan yang digariskan oleh Prancis, Islam yang lunak dan berubah-ubah, Islam yang dapat "beradaptasi" sekehendaknya, supaya sesuai dengan spesifikasi dan timbangan Prancis, ia menginginkan seorang muslim tidak menyelisihi -dengan keislamnya- nilai-nilai negara Prancis yang berdiri diatas pondasi ikhtilath (bercampur antara laki-laki dan perempuan), pornoaksi, dan menginginkan muslimah berpakaian dan menari dengan cara Prancis, tidur dengan siapa saja sebagaimana yang mereka lakukan, mereka menginginkan kaum muslimin tidak membicarakan tentang kekafiran Yahudi dan Nasrani, serta tentang jihad melawan penjajah!
Ini bukanlah masalah di Prancis saja, bukan pula kebencian dari Prancis saja....
Seluruh negara di dunia ini menginginkan kaum muslimin supaya Islam dapat beradaptasi sesuai dengan undang-undang, asas, dan nilai-nilai mereka, setiap "Penguasa" menginginkan kaum muslimin memahami Islam sesuai pandangan, tashawwur dan pemahamannya, sesuai hawa nafsu dan perangainya, tidak terkecuali dari semua negara yang ada, tidak pula seorang pemimpin.
Maka dari itu banyak pandangan tentang Islam sesuai dengan banyaknya negara dan pemimpinnya, disana ada Islam prancis, Islam Inggris, Islam Amerika, Islam Yahudi, Islam Arab, Islam kiri, Islam kanan, Islam Kerajaan, Islam Republik, Islam Komunis, Islam Kapitalis... Disana tidak ada Islam Rabbani yang telah diridhai oleh Allah sebagai dien.
Siapa saja yang menyelisihi "Islam-Islam" yang metamorfosis ini -yang Islam Rabbani berlepas dari semuanya- maka ia di mata mereka dan undang-undang mereka : Sebagai orang mujrim, ekstrim, ta'assub, perusak, dan teroris yang berbahaya, yang harus direnggut ubun-ubun dan kakinya (dimusnahkan) hingga digelontorkan dana perang dunia yang keempat untuk memusnahkannya.
Islam macam apa yang diinginkan para pemimpin itu?! dan Islam yang bagaimana yang diridhai oleh Pemerintahan mereka?! maka berlaku bagi mereka ayat Allah dalam mencela dan menjelekkan kaum Yahudi :
أفكلما جاءكم رسول بما لا تهوى أنفسكم
استكبرتم ففريقاً كذبتم وفريقاً تقتلون
"Mengapa setiap Rasul yang datang kepada kalian (membawa) suatu (pelajaran) yang tidak kamu inginkan, kamu menyombongkan diri, lalu sebagian kamu dustakan dan sebagian kamu bunuh." (Al Baqarah : 87)
Berlaku pula bagi mereka penjelasan Fir'aun akan senangnya ia dalam membunuh Nabi Musa as. yang tercantum dalam ayat-Nya yang berbunyi :
اني اخاف
ان يبدل دينكم او ان يظهر في الارض الفساد
"Sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di bumi." (Ghafir : 26)
Sumber : http://www.tawhed.ws/r?i=vba6u8h7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar